Rabu, 20 Mei 2015

TERJADINYA HEWAN PIARA



Hai..,, sobat blogger 
Saya akan berbagi tentang "HEWAN PIARA". Pada postingan saya sebelumnya menjelaskan bahwa hewan piara adalah jenis hewan yang dapat dipelihara untuk diambil manfaatnya. Jadi hewan apapun yang sobat pelihara terus sobat manfaatkan (contoh:daging,kulit,bulu,telur,kotorannya, dll) itu termasuk peternakan. Tapi sobat blogger ada  yang tau gak Gimana proses terjadinya hewan piara ??.. nah di bawah ini saya berbagi tentang TERJADINYA HEWAN PIARA. Langsung aja yahh,,


TERJADINYA HEWAN PIARA



Pada zaman dahulu yaitu pada saat manusia masih hidup mengembara dan belum mempunyai tempat tinggal yang tetap juga belum mengenal bercocok tanam, mereka masih belum memerlukan pertolongan dan jasa-jasa dari hewan untuk kebutuhan hidupnya. Manusia pada waktu itu hanyalah membutuhkan daging untuk dimakan, dan kulitnya sebagai penutup tubuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan tsb, manusia cukup dengan melakukan perburuan (berburu hewan). Keadaan jumlah penduduk waktu itu juga belum sebanyak sekarang, sehingga persaingan dalam berburu juga belum ada. Tingkat peradaban ini berlangsung beribu-ribu tahun.
Cara hidup ini lambat laun berubah, yaitu menjadi menetap dan mulai mengenal bercocok tanam. Dengan mengenal cara hidup seperti ini, mulai mereka mengenal pemeliharaan hewan. Maka mulai manusia berusaha untuk memelihara hewan hasil buruannya menjadi hewan piaraan, dan akhirnya dijinakkan menjadi ternak. Domestikasi adalah proses menjadikan hewan dari keadaan liar menjadi jinak yang dapat dipelihara. Cara maupun kapan dimulainya domestikasi, belum diketahui secara pasti. Yang jelas domestikasi ini cara terjadinya adalah berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki manusia pada zaman itu, yaitu :
  1. Naluri manusia untuk menyayangi dan beteman dengan hewan
  2. Naluri manusia terhadap kepercayaan (agama)

Naluri manusia untuk menyayangi dan berteman dengan hewan
          Banyak sekali kita jumpai orang-orang yang memiliki satu atau beberapa jenis hewan sebagai teman atu sebagai tempat untuk mencurahkan kesayangannya (kucing, anjing, burung dsb). Sifat orang demikian itu juga sangat mungkin dimiliki oleh manusia zaman dahulu. Dari hasil buruannya, tidak mustahil kalau didapatkan anak hewan yang ditinggal mati induknya, sehingga menimbulkan rasa iba dan sayang yang akhirnya hewan itu akan dipelihara, sehingga lambat laun hewan tsb menjadi jinak.  Dengan memelihara hewan ybs, lama kelamaan akan mengetahui sifat dan tabiat serta kesukaan hewan serta dapat pula diusahakan cara perkembangbiakannya.

Naluri Manusia terhadap Kepercayaan (Agama)
          Sejak dahulu sampai sekarang, masih ada beberapa bangsa yang mempunyai anggapan bahwa didalam kehidupannya ada beberapa hewan yang mempunyai perananan penting. Seperti halnya hewan sapi, sapi ini mempunyai peranan penting dalam hubungan kepercayaan dari orang-orang zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat pada adanya tanduk sapi yang dipakai sebagai lambang kebesaran dari dewa mereka. Misalnya dewa Istar pada bangsa Babylonia, dewa Io pada bangsa Yunani. Dalam hubungannya dengan kepercayaan ini, semula sapi dan kerbau dalam pertanian tidak langsung digunakan sebagai tenaga pembajak, tetapi hewan tsb diajak mengelilingi lahan pertanian dahulu pada upacara keagamaan, baru kemudian setelah itu dipakai sebagai tenaga pembajak.
          
Nah, jadi seperti itu proses terjadinya hewan yang asalnya kurang di manfaatka terus di jadikan hewan piara dan di manfaatkan.
semoga bermanfaat buat sobat semua...
terima kasih atas kunjungannya.




Sumber : Ir. Sri Sukaryani, M.Si 
Dosen Peternakan Fakultas Pertanian 
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar