Hai..,, sobat blogger
Saya akan berbagi tentang "HEWAN PIARA". Pada postingan saya sebelumnya menjelaskan bahwa hewan piara adalah
jenis hewan yang dapat dipelihara untuk diambil manfaatnya. Jadi hewan apapun yang sobat pelihara terus sobat manfaatkan (contoh:daging,kulit,bulu,telur,kotorannya, dll) itu termasuk peternakan. Tapi sobat blogger ada yang tau gak Gimana proses terjadinya hewan piara ??.. nah di bawah ini saya berbagi tentang TERJADINYA HEWAN PIARA. Langsung aja yahh,,
TERJADINYA HEWAN PIARA
Pada zaman dahulu yaitu pada saat manusia masih hidup mengembara dan belum
mempunyai tempat tinggal yang tetap juga belum mengenal bercocok tanam, mereka
masih belum memerlukan pertolongan dan jasa-jasa dari hewan untuk kebutuhan
hidupnya. Manusia pada waktu itu hanyalah membutuhkan daging untuk dimakan, dan
kulitnya sebagai penutup tubuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan tsb, manusia cukup
dengan melakukan perburuan (berburu hewan). Keadaan jumlah penduduk waktu itu
juga belum sebanyak sekarang, sehingga persaingan dalam berburu juga belum ada.
Tingkat peradaban ini berlangsung beribu-ribu tahun.
Cara hidup ini lambat laun berubah, yaitu menjadi menetap dan mulai
mengenal bercocok tanam. Dengan mengenal cara hidup seperti ini, mulai mereka
mengenal pemeliharaan hewan. Maka mulai manusia berusaha untuk memelihara hewan
hasil buruannya menjadi hewan piaraan, dan akhirnya dijinakkan menjadi ternak. Domestikasi adalah proses menjadikan hewan
dari keadaan liar menjadi jinak yang dapat dipelihara. Cara maupun kapan
dimulainya domestikasi, belum diketahui secara pasti. Yang jelas domestikasi
ini cara terjadinya adalah berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki manusia pada
zaman itu, yaitu :
- Naluri manusia untuk menyayangi dan beteman dengan hewan
- Naluri manusia terhadap kepercayaan (agama)
Naluri manusia
untuk menyayangi dan berteman dengan hewan
Banyak sekali kita jumpai orang-orang
yang memiliki satu atau beberapa jenis hewan sebagai teman atu sebagai tempat
untuk mencurahkan kesayangannya (kucing, anjing, burung dsb). Sifat orang
demikian itu juga sangat mungkin dimiliki oleh manusia zaman dahulu. Dari hasil
buruannya, tidak mustahil kalau didapatkan anak hewan yang ditinggal mati
induknya, sehingga menimbulkan rasa iba dan sayang yang akhirnya hewan itu akan
dipelihara, sehingga lambat laun hewan tsb menjadi jinak. Dengan memelihara hewan ybs, lama kelamaan
akan mengetahui sifat dan tabiat serta kesukaan hewan serta dapat pula
diusahakan cara perkembangbiakannya.
Naluri Manusia
terhadap Kepercayaan (Agama)
Sejak dahulu sampai sekarang, masih
ada beberapa bangsa yang mempunyai anggapan bahwa didalam kehidupannya ada
beberapa hewan yang mempunyai perananan penting. Seperti halnya hewan sapi,
sapi ini mempunyai peranan penting dalam hubungan kepercayaan dari orang-orang
zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat pada adanya tanduk sapi yang dipakai sebagai
lambang kebesaran dari dewa mereka. Misalnya dewa Istar pada bangsa Babylonia,
dewa Io pada bangsa Yunani. Dalam hubungannya dengan kepercayaan ini, semula
sapi dan kerbau dalam pertanian tidak langsung digunakan sebagai tenaga
pembajak, tetapi hewan tsb diajak mengelilingi lahan pertanian dahulu pada
upacara keagamaan, baru kemudian setelah itu dipakai sebagai tenaga pembajak.
Nah, jadi seperti itu proses terjadinya hewan yang asalnya kurang di manfaatka terus di jadikan hewan piara dan di manfaatkan.
semoga bermanfaat buat sobat semua...
terima kasih atas kunjungannya.
Sumber : Ir. Sri Sukaryani,
M.Si
Dosen Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar